Sektor Jasa Keuangan di Wilayah Kerja Kantor OJK Kediri Terjaga dan Stabil

    Sektor Jasa Keuangan di Wilayah Kerja Kantor OJK Kediri Terjaga dan Stabil

    KEDIRI - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri mencatat kinerja Industri Jasa Keuangan di wilayah kerja OJK Kediri posisi November 2024 tumbuh stabil dengan menunjukkan kinerja positif didukung oleh likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.

    Kepala OJK Kediri Ismirani Saputri dalam acara Media Update Kantor OJK Kediri yang berlangsung di RM Kebon Rojo Jalan Mayor Bismo Kota Kediri, Senen (16/12/20204) pukul 16.00 WIB.

    Dalam kesempatan ini Kepala OJK Kediri Ismirani Saputri menyampaikan Pertumbuhan tersebut tidak hanya tercermin dari peningkatan kredit di sektor Perbankan, tetapi juga dari peningkatan penyaluran pembiayaan di Perusahaan Pembiayaan serta peningkatan jumlah Single Investor Identification (SID) di sektor Pasar Modal. 

    Kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen terus diperkuat melalui beragam kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan. 

    Data sektor Perbankan menunjukkan pertumbuhan positif, baik dari sisi penyaluran kredit maupun penghimpunan dana. Kredit perbankan di wilayah OJK Kediri posisi Oktober 2024 tumbuh 7, 68 persen (yoy) menjadi sebesar Rp85, 56 triliun yang didominasi oleh penyaluran kredit pada UMKM sebanyak 63, 67 persen dari total kredit.  

    Perlambatan dalam pertumbuhan kredit dibandingkan Oktober 2023 dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya yaitu kecenderungan menahan ekspansi bisnis di tengah kontestasi pemilu dan pilkada serentak tahun 2024. 

    Meski demikian, kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2, 33 persen. Penyaluran kredit/pembiayaan di wilayah kerja OJK Kediri masih didominasi kepada tiga sektor ekonomi utama yaitu Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 26, 76 persen, Bukan Lapangan Usaha Rumah Tangga (kepemilikan rumah, kepemilikan flat atau apartemen, kepemilikan ruko atau rukan, kepemilikan kendaraan bermotor, dan kepemilikan peralatan rumah tangga) sebesar 24, 09 persen, Pertanian, Perburuan dan Kehutanan sebesar 14, 72 persen.  

    Sementara itu pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) posisi Oktober 2024 tumbuh sebesar 7, 20 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp104, 442 triliun. 

    Berdasarkan jenisnya, porsi DPK didominasi oleh tabungan dan deposito masing-masing sebesar 62, 88 persen dan 25, 43 persen. 

    Selanjutnya, kinerja industri BPR/BPRS yang berkantor pusat di wilayah kerja OJK Kediri berada dalam kondisi terjaga dengan permodalan yang solid pada Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 47, 09 persen, tingkat ketersediaan likuiditas memadai tercermin dari cash ratio sebesar 14, 69 persen dengan rasio LDR/FDR sebesar 99, 44 persen. 

    Tingkat inklusi Pasar Modal di wilayah kerja OJK Kediri terus menunjukkan pertumbuhan positif tercermin dari pertumbuhan jumlah Single Investor Identification yang mencapai 19, 43 persen (yoy) menjadi 577.935. Peningkatan jumlah investor masih didominasi oleh investor saham sebesar 25, 12 persen (yoy), diikuti oleh investor Surat Berharga Negara (SBN) yang meningkat sebesar 20, 56 persen (yoy), dan investor Reksadana yang meningkat sebesar 16, 75 persen (yoy). 

    Secara kumulatif, nilai transaksi saham pada periode Oktober 2024 (yoy) mengalami peningkatan sebesar 28, 14 persen yang disertai dengan peningkatan kepemilikan saham sebesar 32, 18 persen (yoy). Hal ini disebabkan pada bulan tersebut emiten melakukan rilis laporan kinerja (Q3 2024) bersamaan sinyal positif pada ekonomi global dan keuangan domestik. 

    Perkembangan Sektor Industri Keuangan Non-Bank 

    Nilai outstanding piutang Perusahaan Pembiayaan posisi Oktober 2024 mencapai Rp6, 84 triliun atau tumbuh sebesar 12, 48 persen (yoy), diikuti dengan penurunan rasio Non Performing Financing (NPF) gross dari sebelumnya sebesar 4, 43 persen pada Oktober 2023, menjadi sebesar 3, 90 persen.

    Nilai outstanding piutang Perusahaan Modal Ventura posisi Oktober 2024 mencapai Rp265, 68 miliar atau mengalami penurunan sebesar 8, 90 persen (yoy), disebabkan adanya ketidakpastian kondisi ekonomi sehingga investor lebih selektif dalam menyalurkan pendanaan. Disisi lain, perusahaan modal ventura menunjukkan perbaikan dalam kualitas piutang, tercermin dari penurunan rasio Non Performing Financing (NPF) gross dari sebelumnya sebesar 15, 83 persen pada Oktober 2023, menjadi sebesar 7, 22 persen.

    Pada sektor asuransi, pendapatan premi sektor asuransi jiwa di wilayah kerja OJK

    Kediri selama September 2024 sebesar Rp798, 36 miliar atau mengalami penurunan sebesar 14, 06 persen (yoy). Pada periode yang sama, pendapatan premi untuk asuransi umum mencapai Rp251, 77 miliar atau menurun 2, 96 persen (yoy). 

    Total aset Lembaga Keuangan Mikro di wilayah kerja OJK Kediri mengalami penurunan pada posisi Agustus 2024 sebesar 1, 44 persen (yoy) menjadi sebesar Rp118, 65 miliar. Penurunan aset seiring dengan penurunan pembiayaan sebesar 2, 56 persen (yoy) menjadi sebesar Rp75, 22 miliar yang disebabkan adanya percepatan pembayaran angsuran pinjaman. Sampai dengan November 2024, terdapat 14 Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di wilayah Kantor OJK Kediri, yang terdiri dari 10 LKM Konvensional dan 4 LKM Syariah (Bank Wakaf Mikro)

    Layanan Konsumen Sektor Jasa Keuangan oleh OJK Kediri

    Sebagai upaya pelindungan konsumen, OJK Kediri menyediakan Layanan Konsumen berupa pemberian maupun penerimaan informasi, konsultasi, maupun pengaduan masyarakat terkait sektor jasa keuangan. Sampai dengan November 2024, OJK Kediri telah menerima permintaan layanan konsumen sebanyak 1.381 layanan yang meliputi 734 surat pengaduan, 554 permintaan konsultasi dan informasi melalui walk in, serta 93 melalui telepon. 

    Tiga besar topik pengaduan yang disampaikan antara lain perihal restrukturisasi/relaksasi kredit/pembiayaan (409 pengaduan), data SLIK (267 pengaduan), dan Take Over/Pengalihan Kredit/Pembiayaan (153 pengaduan). Berdasarkan klasifikasi industri, sebagian pbesar pengaduan yang diterima berasal dari konsumen sektor Perbankan (62, 41 persen) dan sektor perusahaan pembiayaan (17, 45 persen). 

    Sampai dengan November 2024, OJK Kediri telah menerima dan menyelesaikan permintaan SLIK sebanyak 7.991 layanan, adapun rinciannya sebagai berikut: 

    Sementara itu untuk mendukung peningkatan literasi keuangan di wilayah kerja OJK Kediri, selama bulan Oktober-November 2024 OJK Kediri telah melaksanakan beberapa kegiatan sebagai upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang melibatkan TPAKD dan stakeholder, antara lain: 

    1. Edukasi Pasar Modal di Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 2 dan Philips Sekuritas pada 18 dan 24 Oktober 2024 yang diikuti oleh 800 siswa. 

    2. Pemberdayaan (empowerement) Kelompok Halaqoh Mingguan Koperasi LKMS Pondok Pesantren Hidayatulloh Trenggalek melalui Literasi dan Edukasi Keuangan pada 24 Oktober 2024 yang diikuti 165 petani, peternak, dan pelaku UMKM perempuan. 

    3. Kolaborasi dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Blitar dan industri jasa keuangan melalui pelaksanaan tahapan inkubasi Program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) Perdesaan di Desa Krenceng pada tanggal 29-30 Oktober 2024 yang diikuti 100 orang. 

    4. Edukasi Pasar Modal “Sharia Accounting Fair” di IAIN Kediri pada tanggal 29 Oktober 2024 yang diikuti 100 mahasiwa. 

    5. Seminar Sekolah Pasar Modal Level 2 dengan materi Pasar Modal Syariah, Materi Modus Investasi, Pinjol Ilegal dan Judi Online yang dilaksanakan pada tanggal 4 November 2024 di UNP Kota Kediri dengan jumlah peserta sebanyak 100 Mahasiswa. 

    6. Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DPUP) 2024 dengan materi Waspada Investasi, Pinjol Ilegal, dan Judol serta Pengenalan SLIK pada tanggal 7 November 2024 di Kabupaten Pacitan dan dihadiri oleh 50 Peserta. 

    7. Seminar Program Magang Galeri UIN Satu Tulungagung yang dilaksanakan secara daring pada tanggal 13 November 2024 dan dihadiri oleh 100 Mahasiswa. 

    8. Sosialisasi Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN), berkolaborasi dengan TPKAD Kabupaten Magetan yang dilaksanakan pada tanggal 19 November 2024 dan dihadiri oleh 100 siswa SMP. 

    Kepala OJK Kediri – Ismirani Saputri Email: kojk.kediri@ojk.go.id

    kediri
    Prijo Atmodjo

    Prijo Atmodjo

    Artikel Sebelumnya

    Danbrigif 16/Wira Yudha Pimpin Upacara Peringatan...

    Artikel Berikutnya

    Kajati Jatim Buka Rakerda Kejaksaan Tinggi...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Panglima TNI Sambut Kedatangan Presiden RI Setelah Kunjungan Kerja di Mesir dan Ikuti Rapat Terbatas Dengan Presiden
    Kasad TNI Jenderal Maruli Lewat Danbrigif Berikan Kaporlap Baru kepada Prajurit Brigif 16/WY
    Polri Lakukan Pelatihan Gabungan Ambulans Udara, Tingkatkan Pelayanan Darurat Saat Nataru

    Tags